Rabu, 08 Maret 2017

perkembangan e-commerce di indonesia


PERKEMBANGAN E-COMMERCE DI INDONESIA


Bisnis e-commerce telah menjadi bagian penting dari perkembangan internet di Indonesia. Kementerian Perdagangan Republik Indonesia memperkirakan transaksi jual beli barang melalui internet (e-commerce) dari Indonesia akan menembus angka US$ 10,08 miliar. Rata-rata nilai transaksi belanja online tersebut tumbuh 40 persen tiap tahunnya (CNN Indonesia, 2014).

         Saat ini pada tahun 2017 perkembangan e-commerce meningkat drastis disegala bidang. Salah satu bidang yang memanfaatkan  penggunaan e-comerce yaitu bidang agribinis. Yang mana dengan memanfaatkan e-commerce bisa  meningkatkan usaha agrbisnis lebih berkembang, selain itu  dengan memanfaatkan e-commerce sebagai alternatif pemberdayaan Komunitas petani, menunjukkan bahwa pemanfaatan e-commerce untuk produk agribisnis sebagai media promosi, komunikasi dan informasi. Pemanfaatan ini sangat berpengaruh pada keefektifan dan keefisienan proses kerja, jika secara intens dan maksimal dilakukan.
Manfaat yang dirasakan oleh para pelaku bisnis secara langsung dan tidak langsung memberi pengaruh positif pada komunitas petani yang terkait, terutama dari semakin luasnya jalur pemasaran pelaku bisnis yang meningkatkan permintaan produksi dan memacu pengadaan produksi di kalangan komunitas petani, dimana selalu diharapkan untuk meningkatkan produksi dengan standar kualitas yang ditentukan. Dengan lebih terpacunya kegiatan pengadaan, kesempatan untuk meningkatkan taraf hidup para petani dan keluarganya terbuka lebar. Perumusan model pemberdayaan pada komunitas petani merupakan program kemitraan dengan kerjasama dalam bidang usaha yang melibatkan tiga unsur, yaitu : komunitas/ kelompok tani sebagai pemasok bahan baku dan penerima modal usaha, perusahaan agribisnis sebagai pembeli produksi kelompok tani dan penjamin kredit (avalist), dan pihak bank sebagai pemberi modal dalam bentuk kredit.
Bisa dikatakan bahwa saat ini perkmbangan e-commerce dalam bidang agribinis bisa dikatakan cukup pesat, walaupun masih kita jumpai berbagai kendala-kendala yang ada, seperti  kelemahan dari e commerce Agribisnis yang mana tidak semua pelaku usaha pertanian mempunyai atau terakses fasilitas elektronik dan tidak semua pelaku usaha mengerti e-commerce Agribisnis karena faktor pendidikan dan sosial-ekonominya. Untuk itu, pendampingan dari para pelaku usaha professional sangat diperlukan untuk membantu para pelaku usaha pertanian (petani, peternak, nelayan) menfasilitasi penerapan e commerce sehingga dapat melakukan penjualan produk secara langsung.
Walaupun masih banyak kendala-kendal Semoga ditahun-tahun berikutnya perkembangan e-commerce dibidang agribisnis bisa lebih pesat lagi dan bisa mencapai pada puncak. Amin….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar